Brilio.net - Angka kekerasan rumah tangga di Turki yang mengejutkan, namun tak banyak wanita yang menjadi korban melapor, mendorong lahirnya aplikasi baru untuk 'menolong' mereka.

Dilansir brilio.net dari laman Huffington Post, Jumat (31/7), Ministry of Family and Social Policy mencatat ada 38% wanita Turki melaporkan telah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tapi, ada 89% wanita yang justru tidak melaporkan atau bisa jadi berada dalam kondisi ditekan untuk tidak melapor.

Nah, untuk memberi korban keberanian berbicara tentang KDRT dan mencari bantuan, perusahaan mobile Vodafone, Turki, baru-baru ini merilis aplikasi 'Easy Rescue', seperti yang dilaporkan Fortune, majalah bisnis Amerika.

Penggunaan aplikasi inovatif ini bisa dilakukan diam-diam dengan menggoyang ponsel supaya aplikasi aktif. Cara ini akan menghubungkan mereka kepada polisi, ambulans, atau pihak terkait tanpa harus diketahui pelaku KDRT.

Lebih dari 250.000 wanita telah mengunduh aplikasi ini dan sudah diaktifkan lebih dari 103.000 kali, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh biro iklan Y&R Team Red Istanbul.

Pihak pengembang aplikasi selain menemukan cara 'siluman' bagi pengguna/ korban KDRT mendapatkan bantuan, juga mencari cara untuk diam-diam memasarkannya. Maka, biro iklan Y&R mengembangkan sejumlah metode inovatif.

Metode inovatif tersebut adalah membuat pengguna aplikasi terdaftar dengan nama akun alias atau bukan nama asli. Hal ini demi menjaga keamanan orang-orang tersebut.

Untuk menyebarkan pesan tentang aplikasi ini dan cara menggunakannya, Y&R menerapkan pesan dalam video dan konten lainnya yang ditargetkan khusus untuk wanita.

Dengan adanya pengembangan dan pemasaran aplikasi ini, Y&R mendapatkan penghargaan Grand Prix dalam kategori media di Cannes Lions Festival of Creativity.

"Biro kami di Istanbul menemukan masalah sosial yang sulit itu (KDRT), mengingat sifat dari KDRT, jadi perlu adanya pemikiran inovatif," kata Tony Granger, Y&Rs Chief Global Officer. Selanjutnya dia menyatakan bahwa dia dan perusahaan bangga mampu membantu permasalahan wanita yang menjadi korban KDRT.

Hmmm ... akankah aplikasi ini semakin mewabah ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia? Sepertinya perlu banget ya, guys. Biar wanita selalu aman terlindungi.