Brilio.net - Kalau ditanya jenis musik apa yang paling disukai, pasti kebanyakan orang akan menjawab musik pop. Ya nggak heran sih, musik pop emang musik semua orang. Kalau kata orang pinter sih, eargasm. Enak banget di kuping. Nggak bikin sakit kepala dengernya kayak jenis musik metal.

Tapi kalau kamu sering mendengar musik pop secara reguler, kamu mungkin akan menyadari dan setuju juga dengan anggapan bahwa musik pop itu dari satu lagu dengan lagu yang lain cenderung memiliki komposisi musik yang terdengar sama. Walaupun beberapa menggunakan improvisasi tertentu, nggak bisa bohong deh, musik pop semakin terdengar homogen dari waktu ke waktu. Kenapa bisa begitu ya? Apa karena musisinya kurang kreatif?

Ah, jangan buruk sangka dulu dong. Musik yang terdengar sama bukan berarti nggak kreatif atau plagiat, lho. Menurut penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Medical University of Vienna di Austria, seperti dikutip brilio.net dari Mic, Kamis (23/7), alasan utama kenapa musik pop sering terdengar sama karena alasan simplisitas. Semakin simpel suatu musik, maka bisa menghasilkan penjualan musik yang terbaik bahkan di semua genre. Dan jika suatu musik tersebut semakin populer, tentu hal tersebut bisa menjadi formula bagi karya-karya musik lainnya.

Penelitian ini sendiri dilakukan dengan melakukan survei lebih dari 500.000 album musik dengan 15 genre dan 374 sub genre. Nah, para peneliti kemudian akan menilai kompleksitas genre-genre tersebut dari waktu ke waktu, kemudian diukur berdasarkan aspek kuantitatif murni, seperti variabel timbre dan akustikal serta membandingkannya juga dengan hasil penjualan musik tersebut.

Kesimpulannya, semakin populer suatu genre musik, maka akan diikuti dengan musik-musik lain menjadi genre yang serupa. Sehingga terkadang menghilangkan indentitas suatu musik tertentu. Logis kan?

Jadi gini, sebuah musik makin lama akan memiliki semacam formula dalam hal instrumentasi yang juga berkaitan erat dengan jumlah penjualan musik itu sendiri. Kenapa? Sebab hal ini dipengaruhi sebuah tendensi atau kecenderungan gaya hidup musikal seseorang berdasarkan musik yang sedang populer, variasi musik yang rendah, serta musisi dengan skill yang hampir selalu sama.

Hal inilah yang akhirnya membuat musik seakan menjadi sederhana dan terdengar mirip satu dengan yang lainnya. Dan nggak cuma itu, kompleksitas ternyata juga bisa mengubah gaya musikal seseorang lho. Nggak percaya?

Contohnya musip hip hop, rock alternatif, eksperimental dan sejenisnya. Jika dibandingkan awal mulanya, musik ini memiliki tingkat kompleksitas yang lebih tinggi pada masa ini. Pada akhirnya, meski nggak bisa dibilang sepi peminat juga, musik jenis ini ternyata memiliki penjualan yang tak sebaik musik pop pada umumnya. Bahkan beberapa studi psikologis pun menunjukkan bahwa genre musik membuat semacam standarisasi sepanjang waktu sebagai jalan untuk menghubungkan diri ke keadaan psikologis. Nah, di saat itulah akhirnya kita akan mendengar lagu yang sama lagi dan lagi.

Kalau kamu suka musik jenis apa?

 

PERLU KAMU TAHU:

Musik hip hop diklaim mujarab obati gangguan mental

Suka musik dan memutar lagu berulang-ulang ternyata banyak manfaatnya

Ini aliran musik yang paling klik buat kamu bergolongan darah A

Kamu berdarah O, cek aliran musik 'sadis' ini buatmu

Ini 5 genre musik yang cocok didengerin golongan darah AB

Ini aliran musik yang oke punya buat golongan darah B

 

BACA JUGA:

Mengintip konser rock cerdas ala Captain Jack, menggandeng 8 seniwati

Merayakan kembalinya 'serigala' Jogja bersama para 'koboi kota'

Lingsir Wengi lagu buat manggil kuntilanak? Baca dulu sejarahnya dong!

Mengingat sejarah musik keroncong, dulu ngehits tapi kini dilupakan

Suka mendengarkan musik pakai earphone? Begini cara membersihkannya

Rahasia di balik pemutaran musik di supermarket, bikin betah belanja

10 Fakta tentang musik dangdut yang tak banyak kamu tahu