Brilio.net - Jangan mengaku penggila cokelat kalau sejarahnya saja belum tahu. Nah, maka dari itu, sambil memperingati Hari Museum Internasional yang jatuh tepat 18 Mei, kamu bisa lho, bertandang ke Museum Cokelat nDalem di daerah Jalan Bhayangkara Yogyakarta.

Museum ini didirikan oleh pasangan suami-istri Meika Hazim (33) dan sang suami Wednes Yuda (34).

Walaupun masih sederhana, tapi di museum ini kamu bisa melihat sejarah cokelat dunia dan Indonesia dalam bentuk bagan yang tertempel di dinding dalam ukuran besar. Selain itu, kamu juga bisa melihat sampel dari kakao dan biji kopi dalam stoples yang terpajang di beberapa sudut ruangan.

"Sejauh ini kami masih mengumpulkan artefaknya secara mandiri, sih. Misal kemarin kami mencari tahu informasi buku sejarah kakao pertama kali di Indonesia tahun 1914 sampai ke salah satu museum di Belanda. Nah, dari situ ada info ternyata copy-annya dijual di Amerika, dan kami impor," papar Meika kepada brilio.net, Senin (18/5).

Dia menambahkan bahwa museumnya juga mendapat tambahan koleksi buku sejarah cokelat Rusia dari kawan dekat yang pernah tinggal di Negeri Beruang Merah itu. Meika, yang merupakan Diajeng Jogja 2005 ini memang sudah lama ingin berbisnis, namun sekalian saja ingin membuat konsep butik cokelat pada tahun ketiga usaha Cokelat nDalem berdiri.

Di Jogja ada museum khusus cokelat, sejarah cokelat ada di sini
Maksud dari konsep butik cokelat yang Meika miliki ini mengarah pada museum, gerai, dan dapur tempat memproses produk Cokelat nDalem miliknya, yang berada dalam satu gedung atau satu tempat.

"Di sini kami ingin menyuguhkan bahwa ketika orang bertandang bukan hanya untuk menikmati cokelat, tapi juga bisa melihat proses produksinya, sekaligus belajar sejarah cokelatnya," pungkas Meika tersenyum simpul.

Ke depannya, ia ingin museumnya terisi dengan berbagai literatur yang lebih lengkap. Dengan begitu, Museum Cokelat nDalem bisa menjadi sarana belajar representatif masyarakat mengenal cokelat.