Brilio.net - Media sosial saat ini memang sangat erat dengan kehidupan sehari-hari. Tak terkecuali bagi para pencari kerja terutama yang baru saja lulus. Seringkali mereka memiliki semangat menggebu-gebu untuk melamar pekerjaan yang diinginkan.

Antusiasme dan semangat seperti ini patut dikagumi. Kita bisa melihat semangat mereka tanpa harus bertemu. Karena banyak pelamar kerja yang menumpahkan segala semangat bahkan keluh kesah tentang pengalamannya mencari pekerjaan lewat media sosial. Sekali posting, orang lain bisa melihat kehidupan kamu, salah satunya perusahaan yang lagi kamu lamar.

Media sosial memang bisa menggambarkan diri kamu. Menurut laman Boldsky, para peneliti setuju bahwa media sosial merupakan indikator yang jelas dari kepribadian seseorang. Hal ini karena itu adalah tempat di mana kita menghubungkan kehidupan sosial dan kehidupan pribadi. Nggak heran, bagian Human Resource Development (HRD)  dari suatu perusahaan sering kali memperhatikan tingkah laku calon karyawan di media sosial sebagai bagian pertimbangan. Inilah beberapa hal yang dinilai oleh HRD, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (29/8).

1. Kemampuan bersosialisasi
Hal ini dinilai dari jumlah teman atau follower kamu, serta seberapa sering kamu bercakap-cakap di media sosial. Jika isi media sosial hanya komentar kamu sendiri tanpa ada tanggapan dari orang lain, HRD bisa menganggap kamu kurang bisa bersosialisasi. Selain itu jika kamu berurut-turut over-sharers di media sosial tanpa pernah bersosialisasi di kehidupan nyata, HRD akan cenderung ragu untuk menerima kamu. Alasannya karena orang yang tak bisa lepas bermain media sosial selalu ingin menjadi perhatian dan mementingkan diri sendiri.

2. Kesantunan
Pepatah "mulutmu harimaumu" mengajarkan kepada kita bahwa perkataan yang keluar dari mulut harus bisa kita kendalikan. Kalau nggak, perkataan itu bisa menjadi "galak" seperti harimau yang bisa menerkam balik kita. Termasuk perkataan yang kita posting di media sosial. HRD akan menilai bahasa yang kamu gunakan di media sosial. Jika sering menuliskan kata-kata kasar, kamu bisa dianggap nggak memiliki sopan santun dan sering bertindak agresif.

3. Hubungan profesional
HRD akan memperhatikan orang-orang yang terkait dengan kamu. Semakin banyak orang yang dikenal secara profesional, semakin baik nilai kamu di mata HRD karena kamu dianggap bisa menjaring koneksi. Tak hanya itu, menurut laman daily mail, sebuah studi dari Oxford University menemukan orang yang punya banyak teman memiliki koneksi otak yang lebih baik ketimbang orang yang hanya punya satu-dua teman saja.

4. Tingkat optimisme
Mungkin orang lain menganggap status atau komentar galau kamu sangat alay, tapi HRD bisa menilai lebih dari itu. Kamu akan dianggap calon karyawan yang nggak optimistis jika sering menulis status galau atau sedih. Bahkan status dengan terlalu banyak emoticon dan smilies, HRD bisa berpikir kalau kamu suka mencari perhatian dengan membuat orang lain cemas tentang situasi kamu saat ini.

5. Kehidupan di luar pekerjaan
Lewat foto-foto yang kamu posting, HRD akan tahu keseharian kamu di luar kantor. Jika terlalu banyak postingan foto saat party atau clubbing, HRD akan berpikir dua kali untuk menerima kamu. Pihak perusahaan khawatir aktivitas kamu di malah hari akan mengganggu kinerja di kantor.

Nah,  media sosial ternyata mampu membuat orang menebak kepribadian kamu ya. Jadi, lebih berhati-hati ya saat kamu akan memposting sesuatu.