Brilio.net - Tindik semakin ngetren belakangan ini. Bukan hanya tindik telinga, namun juga lidah sampai organ genital. Jika pada zaman dulu, tindik lebih ditujukan untuk kepercayaan atau keyakinan, kini sudah bergeser pada pertanda mengikuti pergaulan yang sedang berlangsung.

Nah, mungkin ada beberapa fakta yang mungkin belum kamu tahu tentang tindik. Dilansir brilio.net dari huffingtonpost.com, Selasa (21/4), berikut fakta-faktanya:

1. Hanya beberapa persen orang memiliki tindik di luar bagian telinga mereka
Sebesar 14 persen orang yang menggunakan tindik selain di telinga mereka. Hal ini dinyatakan oleh sebuah studi pada tahun 2006 oleh dokter kulit berlisensi Amy J Derick. Kalau menurut polling Harris Interactive pada tahun 2012, hanya 7 persen.

2. Komplikasi yang terjadi akibat tindikan
Sebuah studi pada tahun 1998 menemukan bahwa 35 persen perawat yang disurvei di rumah sakit Midwestern, melaporkan mengalami komplikasi dari tindikan yang mereka miliki. Hal ini kemungkinan besar terjadi akibat kurang sterilnya tangan si penindik dan instrumen yang digunakan.

3. Kamu bisa mengalami alergi terhadap tindikanmu
Bagi kamu pengguna tindik sebagai perhiasan yang mengandung nikel, koblat, atau emas putih dapat menyebabkan reaksi alergi. Menurut Derick dan pihak Amercian Academy of Dermatology (AAD), alergi akan menghilang seiring pelepasan tindik itu sendiri.

4. Jangan menganggapnya sebagai uji coba
Sekali dagingmu ditusuk, saat itu juga meninggalkan bekasnya. Jaringan parut (keloid), benjolan, rasa sakit terhadap pembuatan lubang tindik itu tetap akan 'membekas', bahkan ketika kamu sudah melepaskan tindikmu. Jadi, kamu perlu mempertimbangkan matang-matang sebelum menindik.

5. Penindikan itu secara teknis membuat trauma
Dalam proses penindikan, tubuh akan membengkak dan kemerahan. Hal ini bukan berarti tubuhmu terinfeksi, namun merupakan respons penyembuhan alami. Ibaratnya ketika ibu jarimu tertusuk duri, daging ibu jarimu akan berusaha 'memuntahkan' duri tersebut. Begitulah respons tindik yang tidak serta merta bisa langsung diterima oleh tubuhmu.

6. Menindik itu ada seninya
Menurut Maria Tash, pemilik perusahaan Maria Tash Inc., yang menyediakan jasa tindikan atau piercing di dua lokasi di New York City, menindik yang benar itu jauh lebih rumit. Sebab, tindikan itu lebih ditekankan pada fungsi perhiasan sehingga menunjang penampilan. Nah, prosedur yang steril pun juga harus diutamakan. Maka dari itu, Tash merekomendasikan tidak menindik telinga bayi. Bukan hanya bayi akan menggeliat dan menangis, tapi lobus telinga mereka belumlah sempurna berkembang.

7. Tindikan di daerah tertentu membutuhkan waktu lebih lama untuk menyembuhkan daripada daerah lain
Joseph Adrian Tyndall, seorang dokter dari Brooklyn Hospital Center, menyatakan bahwa semakin besar aliran darah ke bagian tubuh tertentu, maka semakin cepat proses penyembuhan bagian tubuh itu ketika terluka. Selain itu juga bisa melindungi daerah tersebut dari infeksi. Misalnya saja pada daerah lobus telinga, lidah, dan bibir merupakan daerah yang memiliki daya pemulihan tercepat. Setidaknya butuh waktu 4-6 minggu. Hal ini akibat darah yang mengalir dan vaskularisasi.

Sementara itu, tulang rawan di telinga luar atau hidung membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Namun, bukan berarti menindik hidung butuh waktu berbulan-bulan untuk sembuh. Hanya saja, butuh ketelatenan selama membersihkan atau dalam masa pemulihannya.

8. Terkait pembersihan
Proses pembersihan pada tindikan adalah upaya membantu proses penyembuhan alami setelah ditindik. Tash menyarankan untuk menggunakan produk dengan kandungan yang ringan. Misalnya dengan menggunakan larutan air garam yang steril. Larutan ini bisa digunakan dua kali sehari tanpa perlu khawatir orang yang memiliki kulit sensitif bisa terpengaruh.

9. Pemberian salep
Kamu bisa memberi salep antibiotik pada area tubuh yang kamu tindik. Tapi masalahnya, hal ini tidak cukup bisa menjaga tindikanmu. Sifatnya jelas tidak membilas dan membersihkan seperti larutan garam. Pun ketika kamu memberi salep, debu dari udara bisa menempel, lho.

10. Hanya beberapa negara yang mengatur industri tindikan
Tidak ada peraturan yang mengatur berjalannya bisnis tindikan ini. Yang artinya, salon untuk membuat tindik bisa menjamur di mana saja. Sehingga kembali kepada kamu sebagai konsumen untuk cerdas memilih salon tindik yang aman dan sehat. Menurut Tash, bisnis jasa tato itu berlisensi namun kalau tindik tidak, sehingga perlu ekstra pertimbangan dalam memilih salon tindik sekaligus memperhatikan cara perawatan dan efek kesehatannya.

11. Komplikasi tertentu bervariasi antar populasi
Dalam beberapa kasus, bekas tindikan bisa menyebabkan jaringan parut menebal di tulang rawan di bagian belakang telinga atau hidung. Penebalan ini disebut keloid. Keloid sendiri sulit diobati. Biasanya sering terjadi pada orang-orang Afrika, keturunan Asia, atau Hispanik. Menurut National Institutes of Health, keloid juga lebih sering terjadi pada orang berusia 10-20 tahun.

Kalau kamu tindikan nggak?