Brilio.net - Saat kecil, kita terus beraktivitas tanpa rasa lelah. Namun seiring bertambahnya usia, tubuh kita terasa tak fit seperti sebelumnya. Terlalu banyak gerak akan membuat tubuh kita terasa sakit.

Salah satu penyakit yang menyerang tubuh kita adalah asam urat. Penyakit asam urat adalah penyakit yang menyerang persendian kita sehingga menjadi terasa nyeri, bengkak dan meradang. Tentu hal ini sangat mengganggu aktivitas kita. Tubuh yang terkena asam urat akan menghambat kita untuk berkegiatan sehari-hari.

Penyakit asam urat merupakan penyakit yang disebabkan oleh mengonsumsi zat purin secara berlebihan. Dalam tubuh, purin diolah menjadi asam urat, namun jika kadar asam urat berlebih maka ginjal tidak mampu untuk mengeluarkan zat tersebut. Hal inilah yang akan membuat sendi terasa bengkak, nyeri dan meradang.

Sisa metabolisme zat purin yang berasal dari sisa makanan yang kita konsumsi akan menimbulkan penyakit asam urat. Purin sendiri meruparakan zat yang terkandung dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh kita terdapat zat purin, dan akan menambah zat purin jika memakan makhluk hidup tersebut.

Tidak hanya pada bahan makanan hewani, sayuran dan buah-buahan juga mengandung zat purin. Zat ini juga dihasilkan dari perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal ataupun penyakit tertentu. Biasanya asam urat menyerang pada usia lanjut dikarenakan penumpukan zat purin.

Bagi penderita asam urat terdapat beberapa pantangan yang harus dihindari. Contohnya seperti memakan jeroan, seafood, makanan sungai, makanan kaleng, kacang-kacangan, dan sayuran hijau seperti kembang kol, bayam, buncis dan kangkung. Selain tidak mengonsumsi makanan tersebut secara berlebihan, ada beberapa cara juga yang dapat dilakukan untuk mengobati penyakit asam urat. Berbagai pengobatan dari yang alami sampai medis dilakukan untuk menyembuhkan asam urat.

Salah satu pengobatan alami untuk penyakit ini adalah mengonsumsi beberapa buah dan sayuran yang mengandung potasium dan vitamin C yang tinggi seperti tomat, kentang, yogurt, pisang dan apel. Umumnya pengobatan asam urat menggunakan apel dalam bentuk cuka apel.

Cuka apel sendiri adalah jus apel yang telah difermentasi. Banyak sekali khasiat dari cuka apel baik untuk kecantikan maupun kesehatan. Dalam dunia kesehatan, cuka apel mampu atasi penyakit asam urat. Mulai dikenal sejak zaman Yunani kuno, cuka apel tetap eksis sebagai obat herbal hingga saat ini. Bahkan khasiatnya pun dikenal sejak zaman dulu, cuka apel digunakan sebagai salah satu bahan pengobatan yang digunakan oleh ahli kesehatan masa lalu.

Cuka apel mempunyai banyak sekali manfaat seperti membantu menurunkan berat badan, mengatur kadar gula dalam darah, mengatasi asam lambung, maag, sembelit dan penyakit asam urat. Cuka apel mengandung zat anti inflamasi atau zat anti radang yang mampu mengatasi asam urat yang disebabkan oleh peradangan sendi karena zat purin yang berlebih.

Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, banyak yang telah berhasil mengatasi asam urat dengan mengonsumsi cuka apel secara rutin. Tidak hanya asam urat, cuka apel juga terbukti mampu menjaga kesehatan tubuh karena mengandung zat antioksidan.

 

Risiko mengonsumsi cuka apel.

<img style=

foto: pixabay

 

Meski sejumlah penelitian menyebutkan bahwa cuka apel mampu atasi asam urat, namun ternyata cuka apel juga memiliki risiko saat dikonsumsi. Cuka apel adalah makanan yang bersifat asam, dan makanan yang bersifat asam dapat memicu terjadinya penumpukan gas dalam lambung yang akan membuat kita bersendawa.

Selain itu kandungan asam yang cukup tinggi juga bisa memunculkan rasa terbakar pada tenggorokan jika langsung disantap dan merusak email gigi dalam waktu singkat. Lalu bagaimana cara mengonsumsi cuka apel agar tetap aman bagi penderita asam urat? Berikut caranya yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Senin (4/11).

Meminum cuka apel.

<img style=

foto: pixabay

 

Sebelum mulai mengonsumsi cuka apel secara teratur untuk pengobatan,lebih baik konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter apalagi jika kita memiliki resep insulin atau obat diuretik.

1. Memilih cuka apel.

Pilihlah cuka apel mentah yang tidak melalui proses penyaringan. Cuka apel yang tidak melalui proses penyaringan ditandai dengan adanya endapan di dasar botolnya. Endapan tersebut merupakan induk karena mengandung enzim dan probiotik yang bermanfaat.

2. Encerkan dalam segelas air.

Cuka apel memiliki rasa yang sangat asam sehingga jika tidak ditambahkan apa pun, cuka apel dapat merusak email gigi dan melukai tenggorokan. Kemudian kocok botol cuka apel terlebih dahulu sebelum menuangkan 1-2 sendok makan cuka apel dalam segelas air berukuran 250 ml.

Cuka apel boleh dicampurkan dengan air panas maupun air dingin. Mencampur cuka apel juga bisa dengan cairan lain seperti sari buah, teh ataupun sari apel. Namun khusus untuk penderita asam urat lebih baik jika dicampurkan dengan air hangat.

3. Meminum cuka apel 20 menit sebelum makan.

Meminum cuka apel sebelum makan bisa membantu merangsang sistem pencernaan sekaligus mengontrol kadar gula darah ketika makan.

4. Mengonsumsi cuka apel secara rutin.

Agar hasilya lebih terasa, minum cuka apel 2-3 kali sehari selama 2-4 minggu, dan jika lebih dari satu bulan kurangi frekuensinya menjadi 1-2 sdm sekali dalam sehari pada pagi hari.

 

(mgg/Hameda Rachma)