Brilio.net - Rambut rontok menjadi salah satu masalah yang biasa terjadi pada orang dewasa. Seiring bertambahnya usia, kamu mungkin tidak terkejut lagi kalau mengalami rambut rontok. Sayangnya rambut rontok nggak hanya dihadapi oleh orang dewasa saja, melainkan juga pada anak-anak. Kamu sebagai orangtua pasti merasa cemas saat melihat rambut anakmu mulai rontok.

Pasalnya, rambut rontok pada anak-anak itu bukanlah hal yang biasa. Jika rambut anakmu rontok, kemungkinan kesehatannya sedang terganggu. Salah satu yang sering terjadi pada anak adalah kehilangan rambut karena mengalami kelainan kulit kepala. Selain itu, masih banyak penyebabnya. Kendati demikian pada umumnya, penyebab dari rontok rambut pada anak-anak tidak mengakibatkan bahaya padanya.

Meskipun begitu, tetap saja, kehilangan rambut bisa berakibat buruk pada rasa kepercayaan diri dan emosional anak. Dilansir dari stylecraze, rambut rontok memiliki efek psikologis yang mendalam pada anak-anak, penting bagi orangtua untuk mengajak anak mengunjungi dokter untuk perawatan. Menurut webmd, cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengetahui terlebih dulu secara spesifik apa yang menyebabkan rambut rontok pada anak ini. Dengan diagnosis yang tepat dan cepat, sebagian besar kasus kerontokan rambut dapat diobati dengan sukses.

Kenali masalah pada anakmu secara dini, berikut penyebab rambut rontok pada anak dan cara mengatasi seperti rangkuman brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (11/11).

 

1. Tinea kapitis.

<img style=

foto: freepik.com

 

Penyebab ini dikenal sebagai infeksi kulit kepala. Masalah ini dapat menyebar ketika anak-anak sering berbagi barang-barang pribadi dengan orang lain. Seperti sisir dan topi misalnya. Masalah ini juga dikenal sebagai kurap di kulit kepala. Biasanya infeksi kulit ini sering disebabkan karena jamur.

Anak-anak yang terkena tinea capitis mengalami bercak bekas rambut rontok, berbentuk titik-titik hitam. Kulit mereka bisa berubah merah, bersisik, dan bergelombang. Masalah ini bisa ditandai dengan demam dan kelenjar bengkak. Jika masalah ini hanya didiamkan saja, bisa-bisa dokter akan mengikis kulit anakmu yang terinfeksi.

Untuk pengobatan awalnya, kamu bisa menggunakan obat antijamur yang diminum selama sekitar delapan minggu. Menggunakan sampo antijamur dicampur dengan obat oral (obat dalam) juga bisa membantu mencegah anakmu menyebarkan virus ke anak-anak lain.

 

2. Alopecia areata.

<img style=

foto: freepik.com

 

Alopecia adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut. Sistem kekebalan tubuh anakmu dapat menyerang folikel tempat rambut tumbuh. Sekitar 1 dari setiap 1.000 anak memiliki versi lokal yang disebut alopecia areata. Bentuk kerontokan rambut yang terjadi karena masalah ini bisa beragam variasi. Bisa membuat botak secara keseluruhan, semua rambut di kulit kepala rontok, bahkan lebih parahnya anak-anak bisa kehilangan rambut lain di tubuh mereka.

 

3. Trikotilomania.

<img style=

foto: freepik.com

 

Trikotilomania adalah kelainan di mana anak-anak secara paksa mencabut rambut mereka. Para ahli mengkategorikannya sebagai bentuk gangguan obsesif-kompulsif. Anak menarik rambut mereka sendiri dengan sengaja. Dan saat buah hati melakukan hal ini, orang lain bisa melihatnya. Akibat ulah anak ini, membuat kondisi rambut mereka rontok dan rusak. Ada juga kasus di mana anak-anak senang memakan rambut yang telah mereka tarik itu. Meskipun rambut akan kembali tumbuh seiring waktu, namun perilaku buruk anak ini harus segera dihentikan.

 

4. Effluvium telogen.

<img style=

foto: freepik.com

 

Telogen adalah bagian dari siklus pertumbuhan rambut. Pada saat ini rambut akan berhenti tumbuh dan beristirahat. Kemudian, rambut-rambut tua rontok untuk diisi dengan pertumbuhan rambut yang baru. Sayangya jika effluvium telogen terjadi pada anak-anak, akan lebih banyak folikel rambut yang masuk ke fase telogen daripada biasanya. Jadi, alih-alih kehilangan 100 rambut sehari seperti biasanya, anak-anak bisa kehilangan 300 rambut sehari.

Beberapa gejala saat anak mengalami effluvium telogen adalah demam sangat tinggi, pasca pengobatan operasi, pernah mengalami trauma emosional yang hebat seperti kematian orang yang dicintai, cedera parah. Pertumbuhan rambut kembali penuh bisa memakan waktu enam bulan hingga satu tahun.

 

5. Kekurangan nutrisi.

<img style=

foto: freepik.com

 

Nutrisi yang baik sangat penting untuk tubuh yang sehat. Ketika anak-anak tidak mendapatkan cukup vitamin, mineral, dan protein, rambut mereka bisa rontok. Rambut rontok dapat menjadi tanda gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia, serta efek samping dari diet vegetarian atau vegan protein rendah. Biasanya ahli kesehatan akan menyarankan anak untuk tetap menjaga pola makan yang sehat atau meresepkan suplemen untuk menebus kekurangan gizi.

 

6. Hipotiroidisme.

<img style=

foto: freepik.com

 

Tiroid adalah kelenjar yang ada di bagian leher. Tiroid berfungsi untuk melepaskan hormon yang membantu mengendalikan metabolisme tubuh. Saat tiroid tidak membuat cukup hormon yang dibutuhkan, maka masalah hipotiroidisme akan muncul. Gejalanya meliputi, pertambahan berat badan, sembelit, kelelahan, rambut kering atau rambut rontok di seluruh kulit kepala. Masalah ini dapat teratasi dengan mengonsumsi obat hormon tiroid. Tapi itu bisa memakan waktu beberapa bulan untuk bisa mendapatkan semua rambut tumbuh kembali.

 

7. Kemoterapi.

<img style=

foto: freepik.com

 

Tak ada orangtua yang ingin anaknya sakit. Namun terkadang penyakit yang berbahaya tanpa disadari bisa menyerang tubuh. Salah satunya ketika anak-anak menerima perawatan kemoterapi, rambut mereka akan rontok. Sebab kemoterapi adalah obat kuat yang membunuh sel-sel yang membelah tubuh dengan cepat, termasuk sel-sel di akar rambut. Setelah perawatan selesai, kemungkinan rambut anakmu akan tumbuh kembali.

 

8. Kerontokan rambut bayi baru lahir.

<img style=

foto: freepik.com

 

Selama enam bulan pertama bayi lahir, sebagian besar bayi akan kehilangan rambutnya sejak lahir. Rambut yang baru lahir mengalami kerontokan untuk memberi tempat bagi rambut baru. Jenis rambut rontok yang satu ini lumrah atau normal. Kamu tidak perlu terlalu risau jika anak mengalami kerontokan saat setelah lahir.

 

9. Pengeringan rambut.

<img style=

foto: freepik.com

 

Kulit kepala anak-anak masih membutuhkan banyak nutrisi. Jangan membuat rambut mereka cepat kering dengan pengering rambut. Panas yang berlebih akibat pengeringan atau pelurusan bisa merusak rambut dan menyebabkannya rontok. Saat mengeringkan rambut anak, gunakan pengaturan suhu panas rendah. Jangan pula mengeringkan rambut anak setiap hari dengan alat ini.

 

10. Ikat rambut.

<img style=

foto: freepik.com

 

Anak akan terlihat sangat lucu saat rambut mereka diikat dengan beragam bentuk. Ke bagian belakang menjadi ekor kuda, kepang, atau sanggul yang rapat. Sayangnya kebiasaan ini justru membawa dampak buruk pada rambut anak. Rambut anakmu bisa rontok jika kamu menyisir terlalu keras. Bersikaplah lembut saat menyisir dan menata rambut anak dan jangan biasakan mengucir atau mengepang rambut.

Cara mengatasi. 
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, rambut rontok itu tak selamanya dianggap masalah. Karena rambut pada umumnya bisa rontok sebanyak 100 helai perhari. Namun jika melebihi ukuran itu, barulah kamu harus sigap mencari solusi yang terbaik. Selain dengan perawatan dari ahlinya, kamu juga bisa menggunakan perawatan alami. Perawatan rambut yang bisa kamu dapatkan dari bahan-bahan alam dan tanpa efek samping. Berikut beberapa cara mengatasi rambut rontok pada anak dengan cara alami.

1. Minyak zaitun.

<img style=

foto: pixabay.com

 

Minyak zaitun kaya akan vitamin A, C, D, E, K, serta zat besi dan kalsium yang dapat mengurangi rambut rontok. Cara menggunakan minyak zaitun pada rambut ini cukup mudah. Cukup oleskan minyak pada kulit kepala anak secara merata. Jangan lupa pijatlah kepala anak secara lembut. Kemudian diamkan selama setengah jam. Setelah itu, bersihkan dengan menggunakan sampo seperti mencuci rambut pada umumnya. Lakukan cara ini setiap hari secara teratur untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

 

2. Teh hijau.

<img style=

foto: pixabay.com

 

Teh hijau juga dipercaya dapat membantu menjaga rambut anak dari kerontokan. Teh hijau membantu menstimulasi folikel rambut dan meningkatkan pertumbuhannya. Caranya, masukkan 2 kantung teh hijau ke air panas. Tunggu sampai mendidih, lalu biarkan air dingin dengan sendirinya. Oleskan air itu ke kepala dan rambut secara rata. Lakukan secara rutin 2 kali dalam seminggu untuk mengurangi rambut rontok pada anak.

 

3. Lidah buaya.

<img style=

foto: pixabay.com

 

Lidah buaya atau aloe vera terkenal akan khasiatnya untuk menyuburkan rambut. Lidah buaya kaya akan vitamin A, D, zat besi, serta protein tinggi. Kandungan yang ada di dalam lidah buaya ini sangat ampuh mengatasi rambut rontok. Caranya, ambil bagian gel lidah buaya, oleskan pada rambut dan kulit kepala anak, diamkan selama lima belas menit. Setelah itu, bilas dengan air hangat sampai bersih.

 

4. Yogurt.

<img style=

foto: freepik.com

 

Yogurt mengandung kalsium, vitamin D, kalium, dan protein yang dapat memberi nutrisi dan menguatkan akar rambut. Caranya oleskan yogurt ke seluruh rambut dan kulit kepala anak sembari pijat dengan lembut. Diamkan selama 5 menit, setelah itu bersihkan rambut dengan sampo dan air bersih seperti keramas pada umumnya.

 

5. Santan.

<img style=

foto: pixabay.com

 

Kamu juga bisa menggunakan santan untuk membuat rambut buah hatimu tetap halus dan mudah diatur. Jadi rambut anak tidak mudah rontok saat disisir. Caranya oleskan santan ke seluruh permukaan rambut dan kulit kepala. Diamkan selama tiga puluh menit. Setelah itu, bilas dengan menggunakan sampo dan air bersih.