Brilio.net - Kasus mengejutkan terjadi di perusahaan restoran cepat saji ternama, McDonald's. Mereka baru saja kehilangan CEO Steve Easterbrook yang dicopot dari jabatannya. Ia didepak karena skandal hubungan asmara dengan karyawannya sendiri ketahuan publik.

Ia diangkat menjadi CEO McDonald's sejak tahun 2015. Sebagai CEO, ia bertanggung jawab mengatur kebijakan untuk puluhan ribu gerai mereka yang tersebar di 38 ribu lokasi di lebih dari 100 negara.

Selain skandal asmara dengan karyawan, publik juga sedang membicarakan gaji sang mantan CEO McDonald's itu. Dilansir brilio.net dari liputan6.com mengutip Business Insider, Jumat (8/11), gaji pokok Steve Easterbrook adalah USD 1,35 juta per tahun atau Rp 18,9 miliar (USD 1 = Rp 14.010). Namun, ia mendapatkan saham dan kompensasi insentif, sehingga tahun lalu ia membawa pulang total USD 15,9 juta (Rp 222,9 miliar).

Usai dipecat, Steve Easterbrook juga mendapatkan pesangon dari McDonald's. Total pesangon itu minimum sejumlah USD 675 ribu (Rp 9,4 miliar), dan angka itu masih bisa bertambah hingga USD 702 ribu (Rp 9,8 miliar).

Pengganti Steve Easterbrook adalah Chris Kempczinski yang dulunya menjabat sebagai Presiden McDonald's Amerika Serikat (AS). Gaji pokoknya sebagai CEO baru adalah USD 1,25 juta (Rp 17,5 miliar). Ia pun berhak mendapat bonus target tahunan yang bisa mencapai 170 persen dari gaji pokok bila target tertentu tercapai.

bos mcd bergai 200 miliar © berbagai sumber

foto: liputan6.com

 

Dewan direksi McDonald's memecat CEO mereka sendiri akibat kasus memadu asmara dengan karyawannya sendiri. Hubungan itu diketahui bersifat konsensual alias tanpa paksaan. Dilaporkan Fox Business, Steve Easterbrook yang menjabat sebagai CEO McDonald's sejak tahun 2015 mengakui bahwa ia memang punya hubungan dengan karyawan. Hubungan itu ia anggap sebagai sebuah kesalahan.

Dewan direksi McDonald's pun melakukan pemungutan suara untuk memecat Steve Easterbrook pada Jumat lalu. Perusahaan juga sudah melakukan review pada kasus ini. Identitas karyawan yang terlibat tidak diungkap. Steve Easterbook pun legowo pada keputusan pemecatan.

"Mengingat nilai-nilai perusahaan, saya setuju pada dewan direksi bahwa ini saatnya bagi saya untuk move on," ujar Easterbrook pada email ke karyawannya.