Brilio.net - Bagi insan yang normal, perasaan cinta adalah suatu anugerah yang wajar menghampiri. Untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius tentu butuh restu dari orangtua/wali. Ada yang tak kesulitan beroleh restu tersebut, namun ada pula yang berkali-kali meyakinkan untuk membangun kehidupan sendiri dengan pasangan pilihan, namun restu tak kunjung didapat dengan berbagai alasan.

Disampaikan kepada brilio.net melalui sambungan bebas pulsa di nomor 0-800-1-555-999, Ati (21)- -nama samaran- menceritakan, dirinya mendapat penolakan dari pihak keluarganya perihal hubungannya dengan pria pilihannya, Setyo (nama samaran). Alasannya adalah pekerjaan yang belum mapan dan usia yang terpaut 9 tahun. Setyo merupakan koki food court di salah satu hotel di Jakarta. "Dari semua pihak keluarga saya tidak ada yang setuju satupun," akunya pada Sabtu (19/12).

Pertama kali menceritakan pada ibunya, perempuan yang tercatat sebagai mahasiswi Jurusan Akuntansi di Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara ini diminta untuk mengakhiri hubungan mereka. Namun, perrmintaan itu tak diindahkan keduanya. Hubungan mereka terus disembunyikan dari pihak keluarga Ati hingga tanpa terasa telah mencapai satu tahun. Mahasiswi yang telah menginjak semester 7 ini mencoba lagi menghadap ibunya untuk mendapat restu atas hubungannya. Jawabannya masih sama.

Berbeda dengan keluarga Ati, pihak keluarga pria lulusan Sekolah Menengah Pelayaran (SMK) Pelayaran Pati merestui hubungan dua orang ini. "Semuanya welcome sama saya, baik semua, menerima saya," tutur Ati.

"Kita yakin bahwa suatu saat nanti kita akan menikah. Kita tetap berusaha bagaimanapun agar mendapat restu, karena yang terpenting adalah restu dari orangtua." Ati meminta Setyo untuk menabung sebagai jalan mengambil hati pihak keluarga Ati.