1. Home
  2. ยป
  3. Life
10 Juli 2015 22:10

Mengenal Semicolon, tren tato untuk menyelamatkan nyawa seseorang

Proyek tato ini didekasikan untuk orang yang sedang melawan depresi dan gangguan mental. Agustin Wahyuningsih

Brilio.net - Pernahkah kamu bertanya-tanya makna di balik tato seseorang? Beberapa orang mungkin memiliki makna tersendiri terhadap tato yang menghiasi tubuhnya.

Nah, beberapa waktu belakangan telah muncul tren tato 'Titik Koma' atau semicolon. Ya, bentuknya tanda baca titik koma (;), guys. Proyek tato ini diprakarsai oleh Project Semicolon (The Semicolon Project), sebuah gerakan non-profit berbasis agama yang mendedikasikan diri untuk menumbuhkan harapan dan cinta kepada orang-orang yang tengah berjuang melawan depresi, bunuh diri, kecanduan, dan melukai diri sendiri, seperti dilansir brilio.net dari Huffington Post, Jumat (10/7).

Alasan organisasi bersangkutan memilih simbol 'titik koma' adalah simbol itu digunakan ketika penulis seperti memilih untuk mengakhiri sebuah kalimat, namun ternyata tidak jadi. Ibaratnya penulisnya adalah dirimu sendiri dan kalimatnya adalah hidupmu. Begitu pula maksud tato 'titik koma' ini. Dia menjadi sebuah representasi fisik dari kekuatan seseorang dalam perjuangan batinnya.

Walaupun organisasi ini berbasis agama Kristen, Project Semicolon tidak mengeksklusifkan pada agama tertentu saja. Pendirinya, Amy Bleuel, mengizinkan penganut agama lain mengikuti gerakan ini.

Amy sendiri membidani gerakan tato ini sebagai penghormatan kepada ayahnya, yang meninggal akibat bunuh diri ketika dia masih 18 tahun. Kejadian ini benar-benar menyakitkan bagi Amy dan keluarga. Tak pelak membuatnya ingin memberikan dukungan dan bimbingan kepada orang lain yang berurusan dengan masalah yang sama.

Sekarang, setelah dua tahun gerakan Project Semicolon resmi dimulai, tato 'titik koma' sudah menyebar ke mana-mana. Sebut saja seperti seorang gadis bernama Heather Parrie yang merasa tertolong dengan gerakan ini. Dia menulis di blognya bahwa dia juga sedang berjuang untuk melawan depresi dan kecemasan. Dua hal tersebut membuatnya harus meninggalkan pekerjaan yang dicintainya, karena sangat menghambat pekerjaannya.

Wah, jadi merinding ya, guys. Kesehatan mental memang persoalan yang tak main-main. Mengingat di negara kita belum sepenuhnya terbuka terhadap masalah kesehatan mental. Sekarang mari mulai dari diri kita sendiri, jangan menunggu orang-orang di sekitar kita, atau bahkan diri kita sendiri, terkungkung dengan pikiran negatif yang bisa menjerumuskan kit


SEDANG POPULER DI BRILIO:

Kalau kamu senyum-senyum lihat 25 Gambar ini, masa kecilmu bahagia!

16 Foto balasan SMS penipuan yang bikin ketawa ngakak

Ingat 'Si Kentung' film Tuyul & Mbak Yul? Kisahnya sungguh tragis

Kisah Mbah Sholeh, tukang sapu Masjid Ampel yang punya 9 makam

12 Kebiasaan harian yang ternyata bisa bahayakan kondisi mental kamu!

Sering nyeri punggung? Hati-hati, itu bisa karena kebiasaan merokokmu!

Awas! 10 Bahan makanan ini nggak boleh kamu simpan di dalam lemari es

VIDEO: Hal-hal yang terjadi pada jasadmu di dalam tanah usai meninggal

Begini penjelasan kenapa maghrib & tengah malam identik dengan mistis

VIDEO: Kisah sepasang sepatu bekas yang akan membuatmu menangis

Sarapan buah bukan cuma buat gaya-gayaan, tapi bikin kamu lebih sehat!

Kamu sering gemetaran? Hati-hati mungkin itu gejala Multiple Sclerosis

Duh, terobsesi dengan makanan sehat bisa bikin gejala gangguan makan!

Cermati ubanmu, bisa jadi itu adalah gejala kanker, hati-hati!

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags